Friday, August 14, 2009

Mengusir setan

Aku menempuh panjang hari ini
oho..semua mendekat, mendekat
Menjauh terlampau cepat

Menjauh pula kau setan
Dari beranak pinak di dadad yang teramat sesak
dari hati diliput sepi

aku belum sendiri tak mau terisi benci
Biar sekeliling menjadi matyi
Tak kan aku sendiri
bagiku karya tempatku berbagi

Aku mau kita bersatu

Aku mau kita ber Satu

Aku berdiri di gunung
menatap sebelah itu gunung
oh...terpecah lembah

Ku pasang galah
Tiang dari bambu aku dirikan
Tali temali sudah dikaitkan
Tapi jarak belum tersambung jua

oh..lembah
Ta' sanggup aku jeramah
Menuju gunung sebelah
Menyebrang Bhineka
Merajut tunggal ika dalam dekap sang garuda

Dan kini ketika kerja tak lagi bisa sendiri
Kita lah yang menentukan
Mengait tali dari dua sisi
Atau diam ta' berarti

Mengenang Chairil

Mengenang Chairil

Badan mu yang kini mati
Tak lagi bisa mengangkat Pena
Mendirikan rumah dari timbun sajak
Tempat kau berbini dan beranak

Yang tinggal kau cuma tumpukan tulang
Siapakah tak kenal akan dirimu

kau bicara pada kami dengan karya
Penuh semangat, vitalitas
Dan jika dada terasa sedu serta tawa
Kau beri kami tau arti

Kau sekarang hanya nama
Tapi kami yang kan meneruskan
Memberi cerita kepada tiap perisriwa baru

Dan nanti ketika karya tlah disimpan, mainan kata juga usang
Yang tinggal kau cuma tumpukan tulang
Tapi kami masih tetap mengenangmu
Mengenang hampa, aku
Dari karawang bekasi