Memori aku dan dia
Di asing sepi aku tak sendiri
Menatap hari yang tampak tak muram lagi
Kemari kasihku, dekatlah denganku
Dengan sepenuh hati
Kembali kita memberi cinta arti
Friday, March 21, 2008
Tuesday, March 18, 2008
Begitu saja dengan dia
Begitu saja dengan dia
Dari sendiri kembali kesendirian
Kita yang awal sepi menjadi kesepian
Engkau yang pernah merajut cinta denganku
Kini kau pergi dari hatiku
Semua berakhir Pada satu waktu tiada kita rencanakan
Dari sendiri kembali kesendirian
Kita yang awal sepi menjadi kesepian
Engkau yang pernah merajut cinta denganku
Kini kau pergi dari hatiku
Semua berakhir Pada satu waktu tiada kita rencanakan
Saturday, March 15, 2008
Cinta buat dia
Cinta buat dia
Esok atau nanti aku tiada lagi mencari cinta
Diantara dekapan dingin alam semesta
Atau pada tiap wanita yang sendirian
Dan keindahan – keindahan bukan lagi khayalan
Bukan pula fatamorgana
Seperti itulah aku menyayangimu
Meski belum tentu kau mau menerima
Esok atau nanti aku tiada lagi mencari cinta
Diantara dekapan dingin alam semesta
Atau pada tiap wanita yang sendirian
Dan keindahan – keindahan bukan lagi khayalan
Bukan pula fatamorgana
Seperti itulah aku menyayangimu
Meski belum tentu kau mau menerima
Wednesday, March 12, 2008
Ketika malam
Ketika malam
Sepi malam tak bertuan, Kasihku
Suara – suara membebaskan diri Dalam kesenyapan
Ada bintang di awang – awang
Separuh bersinar setengah lagi tertutup awan
Dan aku seperti kegelapan yang merayap di muka bumi
Membebaskan jiwa dari kekeluannya
Akhirnya pada suatu muara yang kita sebut cinta
Langit terasa sepi
Engkau tak lagi mendengar suara daun - daun diterpa angin
Atau raungan anjing – anjing yang memperebutkan kekuasaan
Kita pun saling menyapa dan berbicara pada satu jiwa
Seperti bintang menyatu dengan malam
Di tengah kesenyapan cakrawala
Aku dengar detak jantungmu,
Dimana kau tidur terlelap
Setelah lelah hidup diantara sesak waktu
Yang tiada seorang pun tahu, tidak juga mereka kasihku
Dan apabila malam telah tiada
Aku tetap ada bersamamu
Seperti itulah aku mencintaimu
Seperti lumut yang tumbuh pada satu tebing cadas
Sepi malam tak bertuan, Kasihku
Suara – suara membebaskan diri Dalam kesenyapan
Ada bintang di awang – awang
Separuh bersinar setengah lagi tertutup awan
Dan aku seperti kegelapan yang merayap di muka bumi
Membebaskan jiwa dari kekeluannya
Akhirnya pada suatu muara yang kita sebut cinta
Langit terasa sepi
Engkau tak lagi mendengar suara daun - daun diterpa angin
Atau raungan anjing – anjing yang memperebutkan kekuasaan
Kita pun saling menyapa dan berbicara pada satu jiwa
Seperti bintang menyatu dengan malam
Di tengah kesenyapan cakrawala
Aku dengar detak jantungmu,
Dimana kau tidur terlelap
Setelah lelah hidup diantara sesak waktu
Yang tiada seorang pun tahu, tidak juga mereka kasihku
Dan apabila malam telah tiada
Aku tetap ada bersamamu
Seperti itulah aku mencintaimu
Seperti lumut yang tumbuh pada satu tebing cadas
Subscribe to:
Posts (Atom)