Saturday, November 15, 2008

Dari laskar pelangi sampai Sepi kembali

Malam jadi saksi
Kau wanita bertudung putih
Menemani galih muda

Belum sempat aku bicara cinta
Baru berkenalan
Sungguhpun samudera jiwa
Rasanya sudah saling bertukar
Aku berbenah

Kau ketawa
Di luar Sepi memungut merenggut
Diadukannya tubuh
Mesin motor menyala
Dan sejenak darah berhenti berlari
Ini malam kami makin sehati

Ketika laskar pelangi mulai diputar
Kami pun makin mesra
................
Barangkali ini takdir maha bertahta
kau datang
berkata dan bertukar
sepi berlalu. aku bersiap
memadu aku pada warna - warna cinta

sungguh
begini jadinya
segala harap menanti
ini menanti hingga sepi lagi
hanya
daun dan bunga - bunga berganti warna
senja dikhatulistiwa juga telah bertukar
sedang aku dan sendiri kembali berada

Friday, March 21, 2008

Memori aku dan dia

Memori aku dan dia

Di asing sepi aku tak sendiri
Menatap hari yang tampak tak muram lagi
Kemari kasihku, dekatlah denganku
Dengan sepenuh hati
Kembali kita memberi cinta arti

Tuesday, March 18, 2008

Begitu saja dengan dia

Begitu saja dengan dia

Dari sendiri kembali kesendirian
Kita yang awal sepi menjadi kesepian
Engkau yang pernah merajut cinta denganku
Kini kau pergi dari hatiku
Semua berakhir Pada satu waktu tiada kita rencanakan

Saturday, March 15, 2008

Cinta buat dia

Cinta buat dia

Esok atau nanti aku tiada lagi mencari cinta
Diantara dekapan dingin alam semesta
Atau pada tiap wanita yang sendirian
Dan keindahan – keindahan bukan lagi khayalan
Bukan pula fatamorgana
Seperti itulah aku menyayangimu
Meski belum tentu kau mau menerima

Wednesday, March 12, 2008

Ketika malam

Ketika malam

Sepi malam tak bertuan, Kasihku
Suara – suara membebaskan diri Dalam kesenyapan
Ada bintang di awang – awang
Separuh bersinar setengah lagi tertutup awan
Dan aku seperti kegelapan yang merayap di muka bumi
Membebaskan jiwa dari kekeluannya

Akhirnya pada suatu muara yang kita sebut cinta
Langit terasa sepi
Engkau tak lagi mendengar suara daun - daun diterpa angin
Atau raungan anjing – anjing yang memperebutkan kekuasaan

Kita pun saling menyapa dan berbicara pada satu jiwa
Seperti bintang menyatu dengan malam
Di tengah kesenyapan cakrawala

Aku dengar detak jantungmu,
Dimana kau tidur terlelap
Setelah lelah hidup diantara sesak waktu
Yang tiada seorang pun tahu, tidak juga mereka kasihku

Dan apabila malam telah tiada
Aku tetap ada bersamamu
Seperti itulah aku mencintaimu
Seperti lumut yang tumbuh pada satu tebing cadas

Wednesday, January 30, 2008

Gadis ku pergi

Gadis ku pergi

Cintaku hilang melayang
Ditiup angin disapu gelombang
Dimana aku mencari
Pergi gadis pelita hati

Ada kabar didayungnya sampan ke tanah seberang
Dia Pergi
Rindu Kekasih di rantauan

Mendengar gadis ta' sendiri
Hancur hati cerai berai
Di senyap pantai senja
Tinggal aku asing sepi

Friday, January 4, 2008

Ditinggal gadis

Ditinggal gadis

Remang Bayang Masih Seperempat Tiang
Belum Usai Langit Mencumbu Mendung
Berkelana Angan jauh Pergi

Merindu Binar Mata
Mengungkap Benci
Separuh Sisanya Cinta

Merindu Lesung Pipi
Tak Pasti Senyum
Cemberut Terkadang Sering

Sejenak Pula Merindu
Lantun Suara Lembut Menyapa
Terkadang Juga Hentak Marah Mengeras

Hilang Mendung Penuh bayang
Pulang Jauh Angan Ke Pangkuan
Terdampar Ku Pada Pahit Kenyataan

Esok Jika Mendung Berselimut
Inginku Berbagi Dengan Kursi
Kembali Duduk Berlayar
Luas Mengarung Samudra Kenangan

Dan Kala Hujan Turun
Ku Inging DekapTubuhmu
Bukan Lagi Bayang
Karena Kau Kembali Datang Memilihku, "SUFIS"

Buat Gadisku

Padamu Matahari Memantulkan Panas
Padamu Sinar Purnama Bulan
Padamu Dedaunan Membuka Stomata
Padamu Biji - Biji Menjadi Kecambah

Padamu Jua,
" Kasihku ",
Labuh Hidup dan Hatiku

Mengejar Gadis

Tak Sendiri

Meski Aku Tau
Kau Tak Lagi Sendiri

Dan Tak Kan Aku Peduli
Tak Juga Mau Ku Menunggu

Aku akan tetap lari
Berlari Sampai Menemu
Adik Mau Berbagi Hati Denganku