VITALITAS
AKU MAU MERDEKA
BEBAS DARI SEGALA
TIDAK BERLARI - SEMBUNYI
MAJU, SERBU PADA APA YANG MENJADI
HIDUP SEMATI BEKU
KITA - SEGUMPAL TANAH - TERDAMPAR
DI MEDAN PERANG
HIDUP DARI SEMANGAT
SEKALI TERBAKAR,
PANTANG BARA TU' PADAM
Monday, July 27, 2009
Kita Bukan Siti Nurbaya
Kita Bukan Siti Nurbaya
Aku bicara tentang siapa ?
Ini hati siapa yang punya ?
Aku berlari ke pelabuhan tak bernama
Tidak tau akhir atas segala
DI Tengah dijemput sepi atau di penghabisan di tubuh kita kan sandarkan
Kita - sekumpulan debu - di ruang malam buta
Hanya melihat - sebagian hidup - dari cerita panjang
Jadi kenapa tidak kita merintis jalan ; Dara
Menjani penulis lagu kehidupan ; sendiri
Kita bukan lagi anak di masa Siti Nurbaya
Kita adalah anak dari masa lain
Sekarang kita sudah sanggup menembus mega khatulistiwa
Dan menghitung waktu terjadi gerhana
Karena itu
Mari kita putuskan
Pada siapa yang masih setia
Menghormati kemurnian cinta
Tidak menunggangi kata
Tidak memoles memantra kata
Mari kita putuskan
Sebelum menyerahkan pada siang dan malam
Pada Takdir Tuhan Maha Bertahta
Aku bicara tentang siapa ?
Ini hati siapa yang punya ?
Aku berlari ke pelabuhan tak bernama
Tidak tau akhir atas segala
DI Tengah dijemput sepi atau di penghabisan di tubuh kita kan sandarkan
Kita - sekumpulan debu - di ruang malam buta
Hanya melihat - sebagian hidup - dari cerita panjang
Jadi kenapa tidak kita merintis jalan ; Dara
Menjani penulis lagu kehidupan ; sendiri
Kita bukan lagi anak di masa Siti Nurbaya
Kita adalah anak dari masa lain
Sekarang kita sudah sanggup menembus mega khatulistiwa
Dan menghitung waktu terjadi gerhana
Karena itu
Mari kita putuskan
Pada siapa yang masih setia
Menghormati kemurnian cinta
Tidak menunggangi kata
Tidak memoles memantra kata
Mari kita putuskan
Sebelum menyerahkan pada siang dan malam
Pada Takdir Tuhan Maha Bertahta
Akhirnya aku berkata
Berapa Bulan aku harus bertahan
Sebab pertahanan bukan strategi kemenangan
Berapa bulan aku harus menunggu
Sebab menunggu bukan mengejar
Dan bersiap menemu kepastian
Berapa bulan aku berbulan-bulan
Ditengah dingin dan sepi malam
Di jerat mimpi ditahan diam
Berapa bulan yang kutuju
Ku jawab pasti berapa bulanpun kamu
Pertama, terakhir, hanya ini satu
Berkata akau
Aku belum bisa berkata apa
Kalau aku berkata, sungguh sulit benar matipun kau percaya
Berkata kau ; benar
Aiueo, aiuiu, aiumu bisa tipu, aiomu bisa semu
Sedang esok hari siapa yang tau
Kata berkata
Kalau Galih mau beberapa bulan buktikan itu
Tu' mati tetap kita satu
Akhirnya aku berkata
Ya
Sebab pertahanan bukan strategi kemenangan
Berapa bulan aku harus menunggu
Sebab menunggu bukan mengejar
Dan bersiap menemu kepastian
Berapa bulan aku berbulan-bulan
Ditengah dingin dan sepi malam
Di jerat mimpi ditahan diam
Berapa bulan yang kutuju
Ku jawab pasti berapa bulanpun kamu
Pertama, terakhir, hanya ini satu
Berkata akau
Aku belum bisa berkata apa
Kalau aku berkata, sungguh sulit benar matipun kau percaya
Berkata kau ; benar
Aiueo, aiuiu, aiumu bisa tipu, aiomu bisa semu
Sedang esok hari siapa yang tau
Kata berkata
Kalau Galih mau beberapa bulan buktikan itu
Tu' mati tetap kita satu
Akhirnya aku berkata
Ya
Dara "Perempuan Berkerudung"
Perempuan itu berkerudung, ibu
Tingginya tak sampai sejajar dengan tinggiku
Matanya hitam tak setajam elang
Tinggalnya bersama sepupu
Ibu,
Di sekelilingnya padat rumah, di kota Surabaya
Saat malam dalam tiba
Rasanya bulan di atas seakan memberi tau
Dari bayang-bayang sebuah jendela bisu
Terbesit perempuan itu tidur dalam keanggunan
Tingginya tak sampai sejajar dengan tinggiku
Matanya hitam tak setajam elang
Tinggalnya bersama sepupu
Ibu,
Di sekelilingnya padat rumah, di kota Surabaya
Saat malam dalam tiba
Rasanya bulan di atas seakan memberi tau
Dari bayang-bayang sebuah jendela bisu
Terbesit perempuan itu tidur dalam keanggunan
Buat Dara
Aku berpikir lebih baik aku sembunyi
Menarik Hidup dari mimpi kita esok hari
Sambil diiringi suara-suara ; sampai sini sajalah ...!
Sudah itu berpindah pada Tanah dan Air yang lain
Apa Yang Terjadi...?
Dada berhenti berdetak, segala yang hidup menjadi mati
Ada kaki lemas terkulai dan suara yang kucinta ditiap pagi
Juga kan berhenti
Sudahlah...!; Aku menyerah
Aku tersesat tak dapat jalan
Di Hitam matamu sudah menyatu hidupku
Nb : Hanya dengan kata aku berbagi rasa, buat dara....
Menarik Hidup dari mimpi kita esok hari
Sambil diiringi suara-suara ; sampai sini sajalah ...!
Sudah itu berpindah pada Tanah dan Air yang lain
Apa Yang Terjadi...?
Dada berhenti berdetak, segala yang hidup menjadi mati
Ada kaki lemas terkulai dan suara yang kucinta ditiap pagi
Juga kan berhenti
Sudahlah...!; Aku menyerah
Aku tersesat tak dapat jalan
Di Hitam matamu sudah menyatu hidupku
Nb : Hanya dengan kata aku berbagi rasa, buat dara....
Subscribe to:
Posts (Atom)