Wednesday, March 12, 2008

Ketika malam

Ketika malam

Sepi malam tak bertuan, Kasihku
Suara – suara membebaskan diri Dalam kesenyapan
Ada bintang di awang – awang
Separuh bersinar setengah lagi tertutup awan
Dan aku seperti kegelapan yang merayap di muka bumi
Membebaskan jiwa dari kekeluannya

Akhirnya pada suatu muara yang kita sebut cinta
Langit terasa sepi
Engkau tak lagi mendengar suara daun - daun diterpa angin
Atau raungan anjing – anjing yang memperebutkan kekuasaan

Kita pun saling menyapa dan berbicara pada satu jiwa
Seperti bintang menyatu dengan malam
Di tengah kesenyapan cakrawala

Aku dengar detak jantungmu,
Dimana kau tidur terlelap
Setelah lelah hidup diantara sesak waktu
Yang tiada seorang pun tahu, tidak juga mereka kasihku

Dan apabila malam telah tiada
Aku tetap ada bersamamu
Seperti itulah aku mencintaimu
Seperti lumut yang tumbuh pada satu tebing cadas

1 comment:

watch out said...

kalau tuan mengerti
kalau tuan pahami
apa yang terbersit dalam pikiran

tuan tidak mengerti
tuan tidak pahami
apa arti kegelisahan
meski merindu, meski menipu hati akan hadirnya


tetep sadar ya
aq butuh contoh proposal beneran mann
btw lumayan tapi kurang abstrak puisinya kurang nyeni gito